Minggu, 04 Oktober 2015

Cara Budidaya Broiler,Vitamin Penggemuk Broiler


VITAMIN PEMACU PERTUMBUHAN BROILER
Tanya," Produk NASA untuk pembesaran ayam broiler apa saja? Bagaimana manfaatnya?
Jawab," Produk yang digunakan : Viterna, POC NASA, Hormonik
Kandungan Viterna, POC NASA, Hormonik : Protein, mineral, vitamin yang berasal dari bahan-bahan organik/alami, bukan kimia/sintetik.
Cara pemakaian : 3 produk tersebut dicampur menjadi 1 larutan terbih dahulu
Dosis : 1 tutup botol campuran 3 produk NASA tersebut per 10 liter air minum per hari.
Waktu pemberian : Pagi atau sore hari

Keunggulan Produk NASA pada ayam pedaging :
Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
Meningkatkan nafsu makan
Mengurangi kestresan pada ayam, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah ayam divaksinasi atau saat ayam dalam proses pengobatan
Mempercepat waktu panen, rata-rata pada umur 34-35 hari sudah mencapai 1,9 – 2 kg per ekor.
FCR rata-rata : 1,5 – 1,6
Angka kematian : 3 – 5%
Mengurangi bau kotoran
Meningkatkan kesehatan ayam

Tanya," Berapa jumlah pakan pabrik yang ideal untuk ayam broiler selama 1 periode pemeliharaan?
Jawab," Pakan ideal untuk ayam broiler : Minggu pertama : 17 gram/ekor/hari; minggu ke-2 : 43 gram/ekor/hari; minggu ke-3 : 66 gram/ekor/hari; minggu ke-4 : 91 gram/ekor/hari


Tanya," Ayam di tempat kami terkena penyakit ND, apakah produk NASA dapat mengurangi atau mencegah penyakit ND?
Jawab,"ND (Newcastle Disease) adalah penyakit pada ayam yang disebabkan oleh virus dan sampai sekarang belum ada obatnya, sehingga langkah yang tepat adalah pencegahan. Pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan program vaksinasi secara teratur, pemberian produk NASA setiap hari, menjaga kebersihan sanitasi kandang dan peralatan, termasuk penyemprotan disinfektan secara teratur untuk membunuh peredaran virus di kandang dan sekitarnya. Ayam yang sudah terkena dipisahkan dari ayam yang sehat, dimasukkan ke dalam kandang karantina, kemudian ditambah vitaminnya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan diberikan antibiotika yang dapat mengurangi gejala sakit yang ditimbulkan oleh penyakit ND.

Tanya,"Bagaimana mengatasi penyakit gumboro pada ayam ?
Jawab,"Ayam yang terkena gumboro disebabkan oleh Virus Gumboro. Virus ini menyerang Menyerang anak ayam yang berumur kurang dari 12 minggu. Penyebaran sangat cepat melalui makanan, minuman, kotoran ayam, alat peternakan,dan orang yang tercemar virus gumboro sel B bursa fabricii yang beratanggung jawab dalam pembentukan antibodi pembentuk kekebalan. Ciri-ciri anak ayam yang terkena gumboro adalah anak ayam tampak lesu dan ngantuk, bulu mengerut, sekitar dubur kotor, kotoran encer berlendir dan bewarna keputihan, tubuh ayam menjadi kering karena kehilangan cairan tubuh, ayam terus menerus mematuki duburnya sendiri, bila tidur paruhnya diletakkan di lantai, angka kematian mencapai 31%, ayam yang telah mati bangkainya cepat membusuk. Obat dari penyakit Gumboro ini belum diketemukan, sehingga langkah yang tepat adalah dengan melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi gumboro dengan teratur. 
 
Tanya," Bagaimana mengatasi penyakit pada ayam yang kotorannya bewarna keputihan ?
Jawab,"Ayam terkena penyakit Pullorum (berak kapur), biasanya banyak menyerang anak ayam dengan ciri khas anak ayam kelihtan kedinginan, menggerombol, dan berdesak-desakkan walaupun pemanas cukup panas, pada dubur menempel kotoran encer bewarna keputihandan lama-lama kering menjadi seperti kapur, anak ayam susah bernafas. Penyebabnya adalah Salmonella pullorum , menyerang segala umur, terutama anak ayam dibawah umur 2 minggu, angka kematian mencapai 50%. Pengobatan dengan pemberian furazolidon atau beberapa sulfonomida. Pencegahannya adalah pelihara anak ayam yang induknya bebas pullorum, sanitasi kandang harua bersih, ayam yang terkena segera dipisah.
 
Tanya,"Kotoran ayam bewarna hijau, nafsu makan menurun, kira-kira ayam terkena penyakit apa dan bagaimana mengobatinya?
Jawab,"Ayam terkena penyakit Fowl cholera (kolera). 
Ciri-ciri klinisnya : Ayam akan mati mendadak (akut) tanpa gejala, kotoran mencret bewarna kuning coklat atau kehijauan, suhu badan tinggi, nafsu makan kurang, ayam lesu, jengger dan pial roboh warna biru tua. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella multicida Menyebabkan kematian 1-3 hari sesudah ayam terlihat sakit, menyerang ayam diatas umur 4 bulan, perantara makanan dan minuman yang tercemar bakteri, tangan peternak yang kotor, kontak pernafasan, perpindahan karyawan/tamu Pengobatan dapat diberikan Preparat sulfonamida, obat yang mangandung antibiotika atau kombinasi antibiotika, sulfa dan vitamin. Obat dapat diperoleh di took obat hewan atau pakan.
 
Tanya,"Bagaimana mengatasi ayam yang terkena ngorok, terutama di musim hujan ?
Jawab,"Ayam yang terkena ngorok dapat disebabkan karena 2 penyakit, yaitu ND (Newcastle Disease = Tetelo) dan CRD (Cronic Respiratory Disease). Pencegahan : lakukan vaksinasi ND secara teratur sesuai dengan jadualnya. 
Gejala penyakit CRD adalah Nafsu makan turun, ayam batuk-batuk, keluar cairan dari hidung, bersin, kepala sering diguncang-guncangkan, mengeluarkan bunyi ngorok, ayam tampak kurus dan lemah. Penyebabnya adalah Bakteri Micoplasma gallisepticum Pemberian obat klortetrasiklin, oksitetrasiklin, eritomisin,tilosin, spiramisin dapat membantu proses penyembuhan penyakit CRD. 
 
Tanya,"Bagaimana cara mengatasi penyakit tetelo pada ayam?
Jawab,"Penyakit tetelo, dikenal juga sebagai penyakit ND (Newcastle disease). Penyakit ini disebabkan oleh Virus ND.  
Gejala-gejala yang terkena tetelo adalah sebagai berikut : Nafsu makan berkurang, ayam lesu, gangguan pernafasan, ngorok, cekik-cekik, kotoran encer bewarna putih, bulu kusam, kematian 5-58%, saraf terganggu, gerak tidak normal, jalan berputar, leher berputar-putar. Pengobatannya sampai saat ini belum ada obat yang khusus untuk menangani ayam yang sudah terkena tetelo, sehingga langkah pencegahan lebih diutamakan untuk dilakukan, seperti : program vaksinasi ND secara teratur sesuai dengan jadual vaksinasi, Meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan cara memberikan produk NASA, yaitu Viterna, POC NASA dan Hormonik menjadi satu larutan kemudian diberikan pada air minum ayam setiap hari dari DOC sampai panen.
 
Tanya,"Bagaimana mengatasi lalat pada kandang ayam pedaging?
Jawab,"Taburkan zeolit pada kotoran setiap hari, ganti las kandang sesering mungkin, pembersihan kandang dan peralatan tempat makan dan minum setiap hari, semprotkan disinfektan secara kontinyu dan pemberian produk NASA setiap hari, seperti campuran Viterna, POC NASA dan hormonik, dengan dosis: 1 tutup per 10 liter air minum setiap hari.
 
Tanya," Bagaimana pemberian produk NASA dan berapa jumlah produk NASA pada usaha ayam potong per 1000 ekor?
Jawab,"Untuk 1000 ekor manghabiskan sekitar 5 botol Viterna + 5 Botol POC NASA + 5 botol Hormonik selama 35 hari. Waktu 23 hari ayam ras bisa mencapai rata-rata berat 1,2 - 1,4 kg. Angka kematian 3 - 5%, dengan FCR rata-rata sebesar 1,3 - 1,5. pemberian produk NASA setiap hari, seperti campuran Viterna, POC NASA dan hormonik, dengan dosis: 1 tutup per 10 liter air minum setiap hari.

Kesaksian Peternak Broiler Yang Sudah Menggunakan Produk Nasa

TEKNIK BUDIDAYA BROILER
                                                                                             
I.  Pendahuluan
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7     minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).

II. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih

III. Kondisi Teknis yang Ideal
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c.Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur  (hari)    Suhu ( 0C )
01 - 07    34 - 32
08 - 14    29 - 27
15 - 21    26 - 25
21 - 28    24 - 23
29 - 35    23 - 21

d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

4.2. Pakan
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

4.3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

4.4. Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

4.5. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
- Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.




Untuk pemesanan produknya,silahkan hubungi AGROrganik Distributor Pupuk Organik Natural Nusantara Kantor Pusat Yogyakarta.

Melayani Pemesanan Via Online dan C.O.D untuk area kota Yogyakarta.

KINERJA KAMI PROFESIONAL
Motto: Anda Transfer Hari Ini,Hari ini Juga Pesanan Kami Kirim.


  1. Cara pemesanan:
     
  2. SMS/Telp  untuk konfirmasi Pemesanan 081904252629 / BBM 29FCACCF
  3. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer.
  4. Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan melalui
    Rekening BCA : 4451266548 a/n Joko Nur Cahyo
    BCA Cab. KatamsoYogyakarta.  atau
     
  5. Rekening BRI : 6640-01-024468-53-9 a/n Joko Nur Cahyo BRI unit Kasihan Bantul
  6. Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via Hp 0819.0425.2629(XL) 0812.3375.0366(Simp)
  7.  Pin BBM: 29FCACCF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar